Nama "Tupperware" berasal dari nama sang penemu,Earl Silas Tupper, ahli kimia dari Amerika Serikat. Saat ia berusia 31 tahun mendirikan perusahaan Tupper Plastic Company dan pabrik pertamanya di Farnumsville,Massachussets, USA inilah produk plastik dengan merk Tupper Plastic mulai dijual tahun 1946 melalui toko dan katalog.
Namun penjualan kurang sukses karena keistimewaan produk Tupperware yaitu “SEAL” atau tutupnya yang kedap udara dan kedap cairan ini tidak diketahui konsumen karena tidak ada penjelasan tentang itu. Hingga datanglah Brownie Wise. Earl Tupper kemudian mengangkatnya sebagai tenaga penjual di perusahaannya. Dia sangat bersemangat dengan mangkuk-mangkuk buatan Tupper dan dia menemukan cara bagaimana menjualnya: pesta rumah/party Tupperware.
Wise
berpendapat bahwa kebrilianan Tupperware haruslah dijelaskan pada kaum
wanita, didemonstrasikan bagaimana mangkuk itu memelihara kesegaran
makanan, bagaimana mangkuk itu ber-“burb” (bunyi khas ketika lidah
penutupnya terkunci dengan baik) dan mangkuk-mangkuk itu sendiri tidak
dapat berbicara. Wise melakukan bisnis yang hebat dengan cara menjual
Tupperware secara langsung untuk Stanley Home Products dan dia
berhasil meyakinkan Tupper untuk memindahkan penjualannya ke pesta-pesta
beranda rumah. Walaupun mereka tidak sependapat, Wise menjadi kepala
bagian penjualan rumahan pada 1951 dan mulai membangun armada wanita
penjual Tupperware. Penjualan langsung adalah jawabannya.
Pada
1954, dan penjualan Tupperware telah mencapai 25 juta dolar AS dan ada
20.000 penjual Tupperware di AS. Sukses dalam menjual membuatnya
dipercaya untuk memegang pimpinan tertinggi di bidang marketing di
kantor pusat Tupper. Wise menjadi terkenal dan wajahnya terpampang di
halaman depan Business Week, wanita pertama yang melakukannya.
Dia mengendarai sebuah Cadillac merah jambu yang dihadiahkan oleh Tupper
dan memiliki sebuah mansion di Florida yang lengkap dengan
burung-burung flamingo.
Kesuksesan
Wise mengesalkan Tupper. Dia tidak ingin lampu sorot diarahkan
kepadanya. Dia benci lampu sorot kata pembuat film documenter
Tupperware, Laurie Kahn Leavitt. “dia ingin lampu sorot diarahkan pada
produknya dan dia kesal karena Brownie mengambil semua pujian atas
kesuksesan perusahaannya. Toh, dialah yang menemukan wadah kedap udara
itu.
Pada
1958, Tupper memecat Wise setelah mereka terus-terusan bertengkar.
Walaupun penjualan Tupperware melewati 100 juta dolar AS, Wise pergi
dengan uang pisah 35.000 dolar AS saja. Tanpa kepemilikan saham di
perusahaan, Wise terpaksa meninggalkan rumah dan mobilnya yang berwarna
merah muda. Perusahaan begitu ingin memutus segala hubungan dengan Wise
sampai-sampai mereka mengubur semua persediaan buku motivasional Wise,
Best Wishes, Brownie Wise, sebuah drama yang dilaporkan dalam film
documenter Laurie Kahn Leavitt, Tupperware.
Tupper pada gilirannya
menjual perusahaan itu seharga 16 juta dolar AS pada Rexall. (perusahaan
ini sekarang memiliki kapitalisasi pasar sebesar 1,75 miliar dolar AS).
Tupper pindah ke Florida, kemudian Bermuda, lalu Panama dan akhirnya ke
Kosta Rika, di mana dia meninggal pada 1983. Wise wafat pada 1992.
Saat
ini ada lebih dari 1,9 juta perwakilan Tupperware di 100 negara. Sebuah
pesta Tupperware di mulai disalah satu belahan dunia setiap 2,5 detik.
Tupperware mendirikan kios-kios di pusat-pusat belanja untuk
memperkenalkan produk-produk tersebut kepada para pelanggan. Bahkan ada
pula pesta Tupperware secara online. Tapi, hakikat perusahaan tetap
sama. Teori penjualan langsung Wise masih berlaku hari ini.
Mangkuk-mangkuk itu tetap tidak tahu bagaimana caranya berbicara.
TUPPERWARE DI INDONESIA
Tupperware
mulai dikenal masyarakat Indonesia sekitar tahun 1978. Namun, nyatanya
belum dapat berkembang luas, karena belum memiliki kantor perwakilan dan
distributor resmi Tupperware di Indonesia. Sebagai sebuah peluang
bisnis yang menjanjikan, Tupperware pernah dilirik beberapa orang. Namun
setelah mengetahui cara penjualan yang unik, antara lain dipasarkan
melalui pesta/demo Tupperware mereka mundur teratur.
Setelah beberapa kali gagal mencari rekanan, tahun 1990 Kantor Pusat Tupperware dari Orlando AS, datang ke Jakarta untuk menyeleksi tujuh calon rekanan. Diluar dugaan, dari hasil seleksi terpilih Ibu Nafisah Emir
yang sebetulnya cuma iseng-iseng saja mengikuti seleksi. Akhirnya pada
11 Juni 1991 diadakanlah pesta Tupperware pertama di Indonesia. Inilah
cikal bakal bisnis Tupperware yang begitu hebat di Indonesia.
Dapat
dikatakan, tahun ´91-´94 merupakan masa peletakan pondasi bagi
Tupperware Indonesia, tahun ´95 perlahan-lahan Tupperware bangkit dan
berkembang pesat pada periode berikutnya. Pada saat ini Tupperware
Indonesia yang diwakili oleh PT Tupperware Indonesia telah memiliki
lebih dari 70 Distributor resmi yang tersebar di beberapa kota di
Indonesia.
Berkembangnya produk Tupperware membuat setiap perwakilan Tupperware di seluruh dunia mengembangkan produk-produknya. Dimulai 2008 mulailah produk Tupperware Malaysia
masuk ke negara Indonesia. Disusul dengan penjualan berbagai produk
Tupperware dari manca negara. Amerika, Brazil, Korea, Cina, Jepang,
Portugal, Israel, Turkey, Vebezuela, Filiphine, Singapore, India, dan
dari berbagai negara lainnya.
Visi Tupperware Indonesia adalah menjadi Company of Choice dan Brand of Choice. Sedangkan
misinya adalah merubah hidup lebih banyak orang menjadi lebih baik lagi. Semangat!
Visi Tupperware Indonesia adalah menjadi Company of Choice dan Brand of Choice. Sedangkan
misinya adalah merubah hidup lebih banyak orang menjadi lebih baik lagi. Semangat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar